kata-kata mutiara

Presiden Soekarno mengatakan :
"Jangan sekali-kali melupakan sejarah!"
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya"

Presiden John Fitzgerald Kennedy mengatakan :
"Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu."

Kamis, 28 Juli 2011

Pemukiman Penduduk Orang Maanyan

Keadaan pemukiman penduduk dari orang Maanyan pada waktu dulu berada dikiri serta kanan daripada aliran sungai atau agak masuk kedalam, akan tetapi tidak jauh dari pada aliran sungai.
Sebagai tempat pemukiman pertama suku ini adalah ditepi sungai Martapura (Klimbenteng) Kayu Tangi, Marampiau, Tane Karang Anyan serta disepanjang sungai Tabalong (Banua Lawah) atau Banua Lawas menurut lafal Melayu, masuk sungai Balangan. Serta menyusuri sungai Barito yakni sungai-sungai Sirau, sekitar Patai dan daerah aliran sungai disekitarnya.

Ciri dari pada tempat pemukiman orang Maanyan, biasanya didepan tempat tinggal mereka ditanam berbagai pohon yang dapat dipergunakan misalnya kelapa, bambu dan pohon buah-buahan dan lain sebagainya. Halaman rumah tidak diberikan pagar sebagai batas dengan tetangga yang lain.
Orang Maanyan biasanya menyenangi memelihara ternak seperti : babi, ayam, kerbau serta binatang lainnya. Hal yang demikian merupakan simbol dari status sosial orang yang terpandang di daerah tersebut. Demikian dengan terdapatnya patung dihalaman depan rumah sebagai bukti anggota keluarga tersebut pernah melakukan upacara adat yang berkaitan dengan duka cita yang cukup sempurna sifatnya.

Tempat yang dianggap paling suci didalam sebuah rumah adalah ruang tengah dimana terdapat tiang rumah yang disebut Ari Panangkur. Biasanya bentuk rumah orang Maanyan tidak mempunyai ciri khas, akan tetapi ruang makan yang disebut Pidapuran dengan Watang Lewo atau bangunan utama dibangun secara terpisah.
Terpisahnya watang lewo dengan pidapuran ini untuk menghindari dilewatinya ruang tengah dalam rumah itu karena dianggap suci. Pidapuran letaknya sejajar dengan watang lewo diantara kedua bangunan itu dihubungkan dengan teras yang disebut Lalaya.
Dibelakang tempat tinggal biasanya terdapat tempat menumbuk padi yang disebut Tampatai Lehong, serta tempat kandang ternak sebagai tempat binatang peliharaan.

Tidak ada komentar: