kata-kata mutiara

Presiden Soekarno mengatakan :
"Jangan sekali-kali melupakan sejarah!"
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya"

Presiden John Fitzgerald Kennedy mengatakan :
"Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu."

Jumat, 20 Agustus 2010

Bintang-bintang yang menjadi pedoman hidup orang Maanyan

Bintang-bintang yang menjadi pedoman hidup orang Maanyan

1. Bintang-bintang yang dijadikan pedoman pelayaran
Selain matahari dan bulan, orang Maanyan kuno juga mempergunakan bintang-bintang sebagai pedoman dilautan. Adapun nama-nama bintang yang dijadikan pedoman dilautan adalah sebagai berikut :

a. Bintang Salib-Selatan atau Krux yang mereka namakan Lewu-Magariwai atau Kaliangan-Nabe, selalu menunjukan arah selatan, bilamana garis diagonal terjauh dari titik bintang bagian atas dan bawah dihubungkan.

b. Dua buah bintang dari tiga buah bintang yang paling terang pada Big-Dipper didalam konstelasi Ursa-Major yang mereka namakan Awahat, selalu menunjukan arah utara bilamana titik bintang Beta yang berada dibagian atas, dihubungjan ke titik bintang ALfa yang berada dibawahnya.

c. Bintang-bintang dari sebagian konstelasi Orion yang mereka namakan Owoi-Posi-Nalau atau Owoi-Posi-Magariwai, Taurus atau Sungkang-Eha dan Pleades atau Ulet-Wadi, menunjukan arah timur, bilamana Orion berada dikaki langit Taurus ditengah dan Pleades dibagian atas kepala atau puncak langit.
Demikian pula sebaliknya, akan menunjukan arah barat, bilamana Pleades mendekati kaki langit, Taurus ditengah dan Orion berada paling atas.

d. Konstelasi Aquila, Sagitta dan Lira yang mereka namakan Dada-Awahat, Tadi-Puhet-Awahat dan Puhet-Awahat, menunjukan arah timur, bilamana Aquila berada dikaki langit, Sagitta dan Lira sedikit berada dibawahnya.
Demikian pula sebaliknya akan menunjukan arah barat, bilamana Lira berada dikaki langit, Sagitta ditengah dan Aquila berada diatasnya.

e. Planet Venus ketika berada ditimur, menunjukan arah timur atau dinamakan bintang-timur yang mereka namkan Panyarawan, bilamana berada dibarat dinamakan bintang-sore yang mereka namakan Mate-Anrau-Adiau dam menunjukan arah barat.

2. Bintang-bintang yang dijadikan pedoman untuk menentukan awal tahun dan pedoman pertanian

a. Untuk menentukan perhitungan awal tahun pada masyarakat Maanyan kuno ialah dengan Awahat atau tiga bintang yang paling terang dari Big-Dipper dalam konstelasi Ursa-Major dan Owoi-Posi-Magariwai atau Orion. Kalau Orion pada sore hari antara jam 19.00-20.00 tepat berada dipuncak langit atau diatas ubun-ubun serta tiga bintang yang paling terang itu berada dikaki langit maka waktu itu mereka sebut awal dari perhitungan tahun.

Biasanya jatuh bertepatan dengan bulan Agustus dan mereka sebut bulan Kasa. Kalau pada waktu itu bulan dilangit sedang purnama, maka perhitungan awal tahun mulai dari malam esok malamnya. Demikian pula kalau waktu itu terjadi malam kelam, maka perhitungan tahun sudah berjalan dari awal malam kelam sebelumnya. Dengan demikian ada selisih paling banyak 15 hari dalam setahun, karena sebagai perhitungan untuk satu bulan mengambil peredaran bulan dilangit, sedangkan perhitungan tahun berdasarkan peredaran matahari dan bintang-bintang.

Walaupun agama Islam telah dikenal orang Maanyan dari tahun 1526, tetapi perhitungan tahun Hijriah tidak mempengaruhi kehidupan mereka, kecuali dalam hal mistik mereka menerima ilmu mistik Islam yaitu Tassawuf. Demikian pula ketika agama Kristen masuk daerah Maanyan pada tahun 1857, pemakain kalender masehi hanya terbatas pada mereka yang menerima agama tersebut. Tetapi dalam hal mengolah lahan pertanian masih tetap memakai perhitungan bulan masyarakat Maanyan kuno. Adapun nama-nama bulan dalam masyarakat Maanyan kuno ialah sebagai berikut :

Kasa sepadan dengan bulan Agustus
Karo sepadan dengan bulan September
Katiga sepadan dengan bulan Oktober
Kapat sepadan dengan bulan November
Kalima sepadan dengan bulan Desember
Kaanam sepadan dengan bulan Januari
Kapitu sepadan dengan bulan Februari
Kawalo sepadan dengan bulan Maret
Kasanga sepadan dengan bulan April
Kasapuluh sepadan dengan bulan Mei
Kasawalas sepadan dengan bulan Juni
Kaduawalas sepadan dengan bulan Juli

b. Untuk menentukan keadaan musim pada tahun yang akan dihadapi mendatang diadakan pada bulan Kasawalas atau Juni, yaitu dengan melihat apakah garis edar matahari berimpit atau tidak dengan garis edar Ursa-Major. Bila garis edar matahari berimpit dengan garis edar Ursa-Major maka tahun yang akan datang menunjukan musim penghujan. Kalau terjadi jarak antara keduanya maka tahun yang dihadapi adalah musim kemarau.
Biasanya musim kemarau terjadi 4 hingga 5 tahun sekali.

c. Bilamana keadaan musim sudah diketahui, maka pilihan untuk membuka lahan pertanian bisa ditentukan, apakah didarat atau di daerah rawa atau lu'auyang dimulai pada bulan Kaduawalas atau bulan Juni.

d. Musim menanam padi, bilamana Tandrek-Kapoi atau empat bintang diatas Awahat sudah keluar semuanya dikaki langit, biasanya dalam bulan Oktober.

e. Masa menanam padi sudah harus berakhir bilamana Awahat sudah mendekati kaki langit, biasanya bulan Desember.

f. Musim panen mulai, bilamana Owoi-Posi-Magariwai atau Orion tepat berada diatas ubun-ubun pada sekitar jam 19.00-20.00.

Ada mitologi orang Maanyan yang mengatakan, bilamana pada tahun yang sedang berjalan itu, terlihat cahaya bintang-bintang pada konstelasi Ulet-Wadi atau Pleades sangat terang, maka tahun itu pertanda baik untuk mencari binatang buruan, perikanan dan lain-lain.
Alam kemerdekaan mulai merubah kehidupan orang Maanyan, karena kalender umum atau perhitungan tahun berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari dengan perhitungan hari yag tepat telah membuat mereka berangsur-angsur meninggalkan warisan nenek moyang mereka.