kata-kata mutiara

Presiden Soekarno mengatakan :
"Jangan sekali-kali melupakan sejarah!"
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya"

Presiden John Fitzgerald Kennedy mengatakan :
"Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu."

Minggu, 03 Agustus 2008

Ramalan Jodoh versi Maanyan

Orang Maanyan kuno sebelum memilih seorang gadis atau pemuda untuk menantunya lebih dahulu mengadakan ramalan, tentang baik buruknya nasib anak mereka itu nanti setelah berumahtangga.

Biasanya kalau sebuah keluarga ada yang mempunyai anak gadis atau pemuda yang sudah akil baliq, maka kedua orang tuanya mencari padanan untuk jodoh anaknya lewat perantaraan orang tua yang bias meramal pernasiban hidup kedua anak mereka dihari esok.

Menurut orang-orang tua dahulu, ramalan jodoh ini didapat sewaktu nenek moyang mereka bertemu dan berkenalan dengan peramal bangsa Arab dan Cina.

Nilai-nilai huruf yang dipakai adalah berdasarkan aksara Arab, sedangkan jenis binatang berdasarkan nama-nama binatang menurut agama Budha. hanya saja ada sedikit perbedaan, sbb :

No.

Versi Maanyan

Versi Budha

1

Tikus

Tikus

2

Lembu

Lembu

3

Harimau

Harimau

4

Kancil

Kelinci

5

Naga

Naga

6

Ular lidi

Ular

7

Kambing

Kuda

8

Kuda

Kambing

9

Kera

Kera

10

Ayam jantan

Ayam jantan

11

Anjing

Anjing

12

Babi

Babi

Nilai Aksara

Huruf

Nilai

huruf hidup (a, i, u, e, o)

1

ba=ba, n=nun

2

g=ga, c=ca, j=ja, ng=nga, ny=nya, z=za

3

d=da, f=fa, k=ka, m=mim, p=pa, t=ta, q=ka, ya=va

4

h=ha

5

w=wau, l=lam

6

r=ra

8

y=ya

10

s=sin

12

Mencari jenis binatang menurut nama, misalnya :

Ali Sudiman

Ali (a=1, li=6) Sudiman (s=12, d=4, m=4, n=2) jumlah seluruhnya 29

Neni

Neni (n=2, n=2) jumlah seluruhnya 4

Nama Ali Sudiman adalah 29, ini lebih besar dari 12 yaitu nama dari binatang yang terdapat dalam daftar. Untuk menentukan jenis binatang yang tepat ialah dengan mengurangi kelipatan 12, sehingga diperoleh : 29-12-12 = 5 (naga liar)

Nama Neni adalah 4, ini lebih kecil dari angka 12, sehingga binatang orang yang bernama Neni : 4 (kancil jinak)

Kalau dijodohkan kedua orang ini akan menjadi : 29 + 4 = 33

Untuk meramal nasib perkawinan kedua orang ini, jumlah angka 33 itu dibagi berturut-turut dengan bilangan 3 ; 5 ; 7, yaitu tiga periode pengalaman perjalanan hidup mereka.

  1. Masa Pertumbuhan
  2. Masa Pembinaan
  3. Masa Akhir hari perkawinan mereka atau masa tua mereka

Ketiga periode itu tidak ditentukan lamanya, hanya dapat dirasakan sedang periode mana yang dialami.

Nasib Ali Sudiman dan Neni pada :

  1. Masa Pertumbuhan ialah 33 dibagi 3 = 3

Angka 3 diperoleh karena bilangan 33 habis dibagi 3

  1. Masa Pembinaan ialah 33 dibagi 5 = 3

Angka 3 diperoleh karena bilangan 33 bila dibagi 5, sisanya 3

  1. Masa Akhir ialah 33 dibagi 7 = 5

Angka 5 diperoleh karena bilangan 33 bila dibagi 7, sisanya 5

Maka pada masa pertumbuhan keadaan lahiriah kehidupan mereka dalam suasana tenang karena angka 3 yang pertama menandakan Luau atau Baruh, yaitu kehidupan yang tenteram karena mereka mencukupi dalam bidang ekonomi.

Selanjutnya diikuti angka 3 yang kedua menandakan Baruh lagi yang mengggambarkan kehidupan mereka lebih mantap lagi.

Yang terakhir angka 5 menandakan Bulan karena kehidupan mereka sudah mantap maka keadaan rumah tangga mereka dihormati oleh orang –orang disekitar lingkungan bekerja atau tempat tinggal mereka.

Arti dari berbagai nilai yang dihasilkan oleh bilangan 3, 5, 7 pada masing-masing periode

Arti angka

Bobot

Keterangan

1 yang pertama

Sasawi darat

Dalam keadaan sulit seperti sawi yang hidup didarat

1 yang kedua

Sasawi pantai

Hidup lebih baik bagai daun sawi yang hidup dipantai

2 yang pertama

Habu tunggul

atau

Debu tunggul

Dalam keadaan sulit

seperti debu yang terdapat pada tunggul

2 yang kedua

Habu dapur

Dalam keadaan lebih baik

seperti debu yang terdapat didapur

3 yang pertama

Luau/Baruh

Sejuk seperti air yang terdapat dirawa.

Suatu kehidupan yang tenang tanpa gangguan apapun

3 yang kedua

Baruh/rawa luas

Kehidupan yang lebih baik lagi

4 yang pertama

Mantiri suka

Dalam keadaan sukacita, baik suka anak ataupun milik.

Kehidupan yang ditunjang oleh banyak anak.

4 yang kedua

Suka anak

Suka milik

Kehidupan yang lebih meningkat karena anak

5 yang pertama

Bulan

Kehidupan seperti bulan dilangit.

Rumah tangga menjadi panutan orang.

5 yang kedua

Bulan purnama

Kehidupan yang lebih menjadi panutan orang banyak.

Bila didahului angka 1 dan 2 maka

Menjadi Bulan Kelam kecuali didahului 3, 4, 5

6

Parupuk

katunungan

Kehidupan yang sulit laksana kayu lapuk, kecuali

Didahului oleh nilai yang baik.

7

Gudang

gedung

Gedung tempat penyimpanan harta milik.

Kalau didahului oleh nilai 1 dan 2 maka

menjadi gudang gelap

Dalam berumah tangga pasangan akan mengalami berbagai badai kehidupan, apakah perkawinan mempunyai jodoh, wangkar/purik, sarak/bercerai.

Dengan merentangkan telapak kiri, dihitung mulai dari kelingking sampai ketelapak tangan dimulai bilangan satu sampai tiga dijari tengah. Berturut-turut angka satu dijari kelingking yang berarti jodoh, angka dua dijari manis yang berarti wangkar atau pisah ranjang dan terakhir angka tiga dijari tengah yang berarti sarak atau bercerai.

Kemudian diulangi lagi mulai dari jari telunjuk sampai ketelapak tangan, kalau hitungan jatuh ditelapak tangan maka nasib perkawinan mengalami cobaan berat karena termasuk cerai-laut, arti kata perkawinan itu sukar menjadi rujuk walaupun beberapa kali dicoba untuk didamaikan. Sekalipun bias rujuk namun itu untuk sementara lain kali akan terjadi lagi perceraian.

Dari perkawinan Ali Sudiman dan Neni dengan jumlah aksara keduanya ialah 33. Sesudah dibagi dengan kelipatan 3 secara berturut-turut maka berakhir habis, yang berarti cerai.

Ini berarti ada dua kemungkinan , yaitu cerai hidup atau cerai mati. Karena aksara Neni Cuma 4, sedangkan Ali Sudiman ialah 29 maka kemungkinan Neni-lah yang menderita karena perceraian itu atau meninggal pada saat anak-anak mereka sedang tumbuh. Tetapi nasib Neni akan lain kalau garis kehidupan yang terdapat pada telapak tangan sebelah kirinya bagus. Kalau jumlah aksara kedua pasangan itu habis dibagi dengan kelipatan 6, yaitu jatuh ditelapak tangan, berarti sarak-tahik atau cerai laut. Kemungkinan lain ialah saat satu dari mereka menderita sakit atau lainnya tidak dihadiri pasangannya atau anak-anaknya banyak yang meninggal dunia dalam pertumbuhan.

Adapun aksara yang habis dibagi 6 ialah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60 dst.

Orang maanyan Kuno mempergunakan perhitungan aksara ini untuk memilih dukun untuk mengobati penyakit. Dukun yang mempunyai aksara tinggi daripada pasienlah yang dipakai untuk mengobati keluarga mereka yang sedang sakit.

Kalau aksara pasien lebih tinggi dari dukun, maka ia akan menolak untuk mengobati dengan mengatakan “aku puang katuga wulu” artinya saya tidak mampu untuk menyembuhkan.

Perhitungan untuk memilih jodoh dengan cara menghitung aksara ini masih dipakai oleh orang Maanyan yang menganut Hindu-Kaharingan.

Selain perhitungan aksara juga hari perkawinan mengambil waktu bulan timbul dilangit. Bulan kelam selalu dihindari dengan maksud agar kedua pasangan itu nantinya jangan mengalami kehidupan yang kelam.

Jenis Prefiks Bahasa Maanyan (bagian V)

w. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan ampi

Kata dasar

Arti

ampi

Arti

bungul

kuman

tungkaw

hungkep

Bodoh

Makan

Tangis

Dekat

ampibungul

ampikuman

ampitungkaw

ampihungkep

Bodohi (kan)

Makani

Tangiskan

Dekatkan

x. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan amp

Kata dasar

Arti

ampi

Arti

uneng

alem

itah

edeh

Tinggal

Malam

Lewat

Berak

ampuneng

ampalem

ampitah

ampedeh

Tinggalkan

Permalamkan

Lewatkan

berakkan

y. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan san bila berfonem t, d, h, r, s

Kata dasar

Arti

san

Arti

tunrak

daray

hipit

ranay

sitat

Tumpah

Pecah

Sempit

Tenang

Robek

santunrak

sanaray

sanipit

sanranay

sansitat

Tumpahkan

Pecahkan

Sempitkan

Tenangkan

robeki

z. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan sang bila berfonem k, g, a, i, u, e

Kata dasar

Arti

sang

Arti

kurang

kawit

ganap

emma’h

uyu’h

Kurang

Kait

Genap

Kaget

payah

sangkurang

sangkawit

sangganap

sangkema’h

sangkuyu’h

Kurangi

Kaitkan

Genapi

Kagetkan

payahkan

z1. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan sanj bila berfonem j

jari; selesai; sanyari;selesaikan

jumpuh ;selesai;sanyumpuh;selesaikan

jungun;sakit; sanyungun;sakitkan

jura;payah;sanyura;payahkan

z2. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan sam bila berfonem p, b, wsanj bila berfonem j


Kata dasar

Arti

sam

Arti


putik

bungas

waway

wa’u

Petik

Bagus

Hilang

Baru

samputik

samungas

samaway

sama’u

Petikkan

Baguskan

Hilangkan

Perbarui

Jenis Prefiks Bahasa Maanyan (Bagian IV)

r. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan panga/pangka

Kata dasar

Arti

panga

Arti

bere

butit

hante

wahay

wising

amma’u

unte’

Kotor

Sedikit

Besar

Banyak

Kenyang

Panjang

Lambat

panga(pangka) bere

panga(pangka) butit

panga(pangka) hante

panga(pangka) wahay

panga(pangka) wising

panga(pangka) amma’u

panga(pangka) unte’

Paling kotor

Paling sedikit

Paling besar

Paling banyak

Paling kenyang

Paling panjang

Paling lambat

s.Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan tan bila berfonem r, t

Kata dasar

Arti

tan

Arti

rusak

tarang

Rusak

tunjuk

tanrusak

tantarang

Rusakkan

tunjukkan

t. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan tang bila berfonem k, g

Kata dasar

Arti

tang

Arti

kamis

kayem

galis

gansang

Manis

Tenggelam

Habis

Sering

tangkamis

tangkayem

tangalis

tangansang

Maniskan

Tenggelamkan

Habiskan

seringkan

u. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan tam bila berfonem p, b, w

Kata dasar

Arti

tam

Arti

palus

puku’

butit

bere’

wasi

wini

Terus

Modal

Sedikit

Kotor

Bekal

Bibit

tampalus

tampuku’

tamutit

tamere

tamasi

tamini

Teruskan

Modali

Sedikitkan

Kotori

Bekali

Bibitkan

v. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan tany bila berfonem j, s

Kata dasar

Arti

tany

Arti

Jumpuh

Jari’

sapis

Selesai

Jadi

Sama

tanyumpuh

tanyari

tanyapis

Selesaikan

Jadikan

Samakan

Jenis Prefiks Bahasa Maanyan (Bagian III)

l. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan ba

Kata dasar

Arti

ba

Arti

apuy

basa

darangan

epat

gurayang

hene’

idar

kenah

lunek

mate

ngaran

pe’e

ranu’

silu’

tawe’’

ukuy

wawa’

Api

Bahasa

Suami/istri

Empat

Mufakat

Banyak

Singkir

Ikan

Daging

Mata

Nama

Kaki

Air

Telinga

Lemak

Ekor

mulut

baapuy

babasa

badarangan

baepat

bagurayang

bahene

baidar

bakenah

balunek

bamate

bangaran

bape’e

baranu’

basilu’

batawe

baukuy

bawawa

Berapi

Berbahasa

Bersuami/beristri

Berempat

Bermufakat

Berbanyak

Menyingkir

Berikan

Berlemak

Bermata

Bernama

Berkaki

Berair

Bertelinga

Berlemak

Berekor

Bermulut

m. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan pa

Kata dasar

Arti

pa

Arti

tegey

antuh

umpe’

kunu’

wunu’

silak

enat

uweng

ta’u

dinung

Pegang

Ucap

Buang

Piker

Bunuh

Balik

Angkat

Ada

Bisa

lihat

pategey

paantuh

paumpe

pakunu

pawunu

pasilak

paenat

pauweng

pata’u

padinung

Terpegang

Terucap

Terbuang

Terpikir

Terbunuh

Terbalik

Terangkat

Tidak ada

Tidak bias

Tidak kelihatan

n. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan na

Kata dasar

Arti

na

Arti

alap

bunat

tawut

wunu

Ambil

Cabut

Lempar

Bunuh

naalap

nabunat

natawut

nawunu

Diambil

Dicabut

Dilempar

Dibunuh

o. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan ta

Kata dasar

Arti

ta

Arti

tegey

antuh

umpe

wunu

Pegang

Ucap

Buang

bunuh

tategey

taantuh

taumpe’

tawunu

Terpegang

Terucap

Terbuang

terbunuh

p. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan tapu

Kata dasar

Arti

Tapu

Arti

widi


umpe


inni’

Beli


Buang


lihat

tapuwidi

puang tapuwidi

tapuumpe’

puang tapuumpe

tapuinni’

puang tapuinni’

Sudah terlanjur dibeli

Tak dapat dibeli sebelumnya

Sudah terlanjur dibuang

Tak dapat dibuang sebelumnya

Sudah terlanjur dilihat

Tak dapat dilihat sebelumnya

q. Perubahan Kata Dasar menjadi berawalan tara bila didahului kata puang

Kata dasar

Arti

Tara

Arti

pidi

putik

apung

gampir

Pilih

Petik

Kejar

hampiri

puang tarapidi

puang taraputik

puang taraapung

puang taragampir

Tidak terpilihkan

Tidak terpetikan

Tidak terkejarkan

Tidak terhampiri